Sunday, October 6, 2013

Semacam Avatar The Skripsi Bender

Coba bayangin aja deh.


Ada sebuah tim gitu kan, anggap saja nama timnya itu tim Avatar Agency. Mereka ini terdiri dari empat orang. Dua cowok sama dua cewek, mereka dari jurusan yang berbeda-beda. Ada yang dari Teknik, ada yang dari Filsafat, ada yang dari Ekonomi, ada yang dari Fisip. Dua dari mereka itu teman sejak SMA. Mereka buat ini karena mereka suka. Mereka suka nonton film, mereka suka berlagak sedang bekerja di agensi yang nerima banyak pesanan misi dari klien. Karena mereka semua adalah mahasiswa, mereka buka agensi yang membereskan masalah yang sangat sensitif bagi mahasiswa, yaitu skripsi.

Terus ada satu orang klien yang datang, dia curhat gitu. Dia bilang, dia punya masalah di skripsinya. Sebenarnya masalah bukan di skripsinya, masalahnya ada di dia, dia terlalu malas. Dia malu ngomongnya, makanya dia bilang yang bermasalah skripsinya, terlalu susah. Padahal kan bisa saja nyari skripsi yang gampang-gampang saja. Kenapa mesti yang susah? Banyak alasan aja nih kliennya.

Tapi demi agensinya tetap eksis dan terkenal, mereka mengambil pekerjaan ini. Selain karena menantang, pekerjaan ini akan membuat agensinya semakin dipercaya kalau selesai dengan sempurna, tanpa cacat. Mereka menanyakan klien dari jurusan apa, ternyata dari jurusan Fisika. Sama sekali bukan kompetensi yang sama dengan mereka berempat. Tapi, jangan khawatir, mereka adalah Avatar Agency, sang pengendali skripsi.

Mereka menyuruh klien untuk memberikan bab satu dan bab dua skripsinya sebagai acuan pengerjaan skripsi yang diinginkan. Setelah dapat, dalam sekejap mereka menuju perpus Fisika. Mencari dengan membabi buta, dengan akses internet perpus yang kebetulan kenceng, google kesana kemari. Karena salah satunya ada yang dari Teknik, dia mengetahui akses ke situs kumpulan paper terpercaya, dan juga mengetahui metode pencarian google yang baik. Voila! Dalam hitungan beberapa hari, mereka sudah mendapatkan banyak referensi tentang topik skripsi klien.

Hitung-hitungan ngebuat mereka yang gak biasa berhitung mencari pekerjaan lainnnya, Filsafat dan Fisip. Menyortir referensi yang sudah mereka dapatkan. Karena mereka terbiasa dengan banyak membaca referensi bahasa inggris, juga karena referensi banyak yang berbahasa inggris, akhirnya mereka lah yang bisa menyortir referensi tersebut biar lebih mendekat dengan topik klien. Mereka yang biasa berhitung, langsung menyortir rumus-rumus yang ada. Dengan metode yang dimiliki oleh Ekonomi, dia bisa melihat rumus yang efektif dan pas dalam topik, karena dalam kompetensinya dia terbiasa melihat rumus yang sederhana. Sedangkan Teknik? Mencoba mencari benang merah dari topik yang tersebar di referensi. Dua hari cukup membuat mereka mendapatkan bab tiga yang berisi dengan dasar teori.

Mereka menelpon dan mengimel beberapa dosen yang ahli dalam topik yang sedang dikerjakan klien, yang didapatkan dari situs-situs kampus lewat google. Jelas bukan dari kampus klien, sehingga mereka bisa mengaku sedang mengerjakan skripsi tersebut. Bahkan bertanya ke kampus di luar negeri. Voila! Perancangan analisis topik bisa mereka dapatkan.

Bagaimana dengan data? Jangan khawatir. Disinilah kemampuan mereka sebenarnya akan bekerja. Mereka akan memanipulasinya, dengan logika Teknik, dengan kemampuan statistik Ekonomi, dengan kemampuan membuat rangkaian kata Fisip, dan dengan kemampuan merumuskan suatu kesimpulan Filsafat. Ah, bab-bab setelah itu mudah saja bagi mereka. Dua minggu? Lebih dari cukup menyelesaikan skripsi klien dengan empat otak cerdas.

Berbedanya agensi ini dengan agensi yang lainnya adalah mereka membuat satu minggu kelas untuk klien agar dia bisa mengerti skripsi yang sudah terselesaikan ini. Sehingga gak akan membuat masalah ketika dengan dosen pembimbing dan ketika sidang.

Klien puas, bayaran pas, mereka pun terkenal dalam dunia bawah. Mereka adalah berlian dari dunia bawah, rahasia yang bergerak cantik. Mereka adalah Avatar Agency.

Keren, kan?