Thursday, February 6, 2014

Curcol

Halo!

Ah, aku sudah "ngambang" berapa bulan yak. Tapi, ujung-ujungnya sih gak ada perubahan yang signifikan juga. aku tetap gini-gini aja. Well, sebenernya aku sendiri udah pernah janji gak bakal curcol di blog sendiri. Tapi entahlah, kali ini berbeda. Banyak hal yang terjadi di banyak bulan sebelum ini, dan itu sangat menyebalkan. Yah, setidaknya itu buat aku sendiri. Bagian yang paling menyebalkan adalah, sudah tahu bermasalah pada diri sendiri, tapi tetap aja seperti ini, gak ada perubahan, bahkan parahnya lebih memilih kabur dari kenyataan. Iya, itu aku.

Sumpah. Kabur dari kenyataan itu enak banget. Sayang, enak bangetnya dibuntutin perasaan bersalah. Parahnya, aku seakan gak peduli gitu sama perasaan bersalah itu. Pecundang? Pengecut? Emang.

Entahlah, aku masih bisa disebut pria yang proper atau gak, pria yang baik dan bertanggung jawab atau gak. Statusnya yang lebih pas aku adalah.. Ah, terserah kamu yang sudah melihat aku akhir-akhir ini.

Skripsi? Ah, tambahnya. Aku lebih memilih menghilang dari kampus. Aku memang brengsek. Dosa sama orang tua. Tapi, mau apa? Aku gak sedikitpun merasa bersalah, eh, bohong, aku punya perasaan bersalah. Tapi lagi-lagi kabur dari kenyataan bisa membuatku sedikit lupa rasa bersalah tersebut. Hebat, kan?

Aku cuma bisa menghambur-hamburkan uang orang tuaku, padahal ya orang tuaku bukan orang yang kaya. Brengsek, kan?

Aku dulu pernah berpikir, mungkin sekitar SMP atau SMA atau bahkan awal kuliah, aku lupa. Jadi begini, aku sempat berpikir aku ini orang yang "aman". Dimana "aman" ini berarti aku tuh aman dari omongan orang lain, yang berarti juga aku tuh orang yang baik-baik saja tanpa hal-hal yang jelek.

Karena aku gak pernah tuh ngedenger omongan-omongan orang lain tentang aku yang jelek-jelek. Aneh, kan? Atau emang aku seakan menutup telinga buat mendengar hal-hal yang seperti itu. Ah bukan gak pernah, aku jelas pernah denger yang jelek-jelek tapi sebenernya itu bukan hal yang menyebalkan, karena sifatnya sementara. Seperti, "Bentar itu orangnya suka telat." atau "Bentar itu kalo ngomong depan orang suka keringetan dan gak tegas". Jelek sih, tapi itu bukan hal yang menjengkelkan banget.

Masih "aman" menurutku sampai ketika di tingkat 2-3. Nah, sampai saat itu, aku sudah mulai sadar akan kejelekanku. Memang beberapa ada yang aku denger langsung, beberapa ada yang aku sadar sendiri setelah disindir-sindir, bahkan bagusnya aku sadar sendiri aku jelek disitu. Ah, ternyata memang manusia gak ada yang sempurna, ya.

Tapi, menurutku sebrengsek-brengseknya aku tuh ya akhir-akhir ini. Aku sebenernya pengen cerita, tapi aku bingung mau cerita darimana, soalnya banyak banget. Mungkin bisa pelan-pelan kujelaskan, tingkat kemalasan yang tinggi, komitmen yang lapuk, omongan tanpa filter, otak yang karatan, potensi yang disia-siakan, harapan yang terus-terusan dipalsukan, perasaan yang beku, hati yang entah kemana terbangnya. Kurang lebih seperti itulah aku. Mungkin bukan cuma aku yang akhir-akhir ini yang seperti itu. Tapi, mungkin memang seperti itulah aku yang sebenarnya.

Iya, aku merasa banyak kehilangan. Karena itulah aku menulis seperti ini. Terlalu banyak aku kehilangan. Aku tidak masalah kehilangan hal materi. Tapi ternyata aku telah kehilangan banyak hal ketika aku sedang kabur dari kenyataan seperti sebelumnya. Oya, mungkin saja aku masih dalam mode kabur dari kenyataan. Entahlah. Aku mulai kehilangan kepercayaan, aku mulai kehilangan, mungkin, teman, bahkan sahabat. Aku mulai kehilangan tujuan, aku mulai kehilangan cita-cita.

Aku.. Sudahlah..

Mungkin saja, atau mudahan saja, aku bisa berubah perlahan setelah menulis ini. Yang jelas ini benar-benar sudah membebaniku selama ini. Setiap orang punya masalah sendiri-sendiri. Orang tersenyum punya masalah, orang menangis jelas punya masalah, orang yang tidak berekspresi pun pasti punya masalah. Bagaimana masing-masing orang itu menyelesaikan masalah. Banyak pilihan yang terbentang dari ujung kepala ke ujung kaki. Dimana indra itu semua menjelaskan akan kemana kamu di dunia ini. Well, aku gak punya kepantasan untuk ngomong hal-hal yang kelihatannya bagus seperti ini.

Oya, aku ini orangnya agak tertutup sebenernya, tapi kalo ada yang mancing aku buat cerita, aku pasti bakal cerita banyak. Ah, ini semacam kode saja. Lupakan. Aku sudah 22 tahun dan masih seperti ini. Sungguh gak dewasa. Padahal ini adalah masa-masa krusial dimana pilihan banyak menentukan hidup ke depannya. Tapi, aku masih disini, stagnan, tidak berubah, bahkan memburuk, tapi hati kecilku berkata, aku masih punya harapan. Yah, doakan saja.

Untuk orang-orang yang tersakiti, untuk orang-orang yang melihatku kabur dari kenyataan, untuk orang-orang yang masih memikirkanku, untuk orang-orang yang sudah tidak peduli denganku. Beginilah aku. Aku mungkin bisa berubah, perlahan maupun cepat, atau bahkan aku tak bisa berubah, hanya dipoles dan dipercantik sedikit. Aku meminta maaf. 

Emang sih, percuma ngomong di sini. Bahkan aku terdengar alay, terdengar "Anjrit, Bentar alay beudh dah." atau bahkan aku menimbulkan rasa kasihan. Tenang saja, aku nulis seperti ini gak sama sekali berekspektasi untuk direspon. Aku hanya merasa aku butuh menulis ini untuk setidaknya membuka kancing kerah kemeja slim-fit paling atasku. 

Oya, bagi yang membaca. Yah, inilah aku apa adanya. Aku bahkan sempat berpikir di awal aku menulis ini bahwa gak percaya aku bisa berubah, karena memang kodratnya manusia itu adalah lupa. Mau berubah kemudian lupa, mau berubah kemudian lupa lagi, mau berubah akhirnya lupa. Begitulah seterusnya. Tapi, entahlah pikiranku berubah setelah di akhir-akhir tulisan ini. Mungkin saja aku bisa berubah. Mungkin. Setidaknya aku menambah probabilitas aku untuk berubah.

Oke. Aku akan kembali memakai topeng. Tapi, aku akan memilih topeng yang berbeda dari selama ini, oya aku punya beberapa topeng, atau mungkin bisa disebut banyak topeng. Walaupun sebenernya seringnya topeng yang aku pakai ini bisa luntur dengan cepat. Dan akhirnya aku pun terbaca dengan mudah. Well, topeng yang biasa aku pasang biasanya topeng yang bisa membuatku lupa. Hebat kan? Gak tahu deh, kalo yang sekarang aku pakai topeng yang mana.

Selamat pagi, dan selamat beraktifitas!