“aku suka
kalo kamu pake jaket putih ini” dia tersenyum sambil mendorongku dari belakang,
ketika jam pulang sekolah berdering.
“kamu
keliatan beda pas ngomong didepan kelas tadi” dia tersenyum sambil mencolek
pipiku, ketika kami makan bersama di kantin sekolah.
“kamu
maunya kita gimana? Pas aku pindah ke Jakarta nanti” dia menatapku dalam,
ketika aku duduk membenamkan mukaku diantara kedua lututku.
“seharusnya
kamu ga perlu marah marah begini” dia menatapku menahan tangis, ketika aku
menyangkal maafnya membatalkan anniversary kami.
“tanpa
beginipun akupun tetap sayang sama kamu, tapi..” dia menatapku namun bersegera
menyeka air mata yang jatuh ke pipinya, ketika dia memutuskan untuk tidak
menerima coklat yang terbungkus rapi bersama tuxedo yang kupakai didepan
rumahnya.
“aku
tunggu..” begitulah isi sms balasannya, ketika aku berjanji untuk melamarnya
ketika aku sudah bekerja nanti. Tanpa smiley, aku bahkan tidak bisa
membayangkan warna wajahnya ketika membaca sms dariku. Sudah terlalu lama, kami
terpisah jarak.
“untuk pria
yang telah memenangkan hatiku” begitulah isi pesan dari balik handuk kecil yang
terbungkus cantik 5 tahun yang lalu. Kuberikan ini kepada dia di hari
pernikahannya di bulan februari ini.
***
Lagi-lagi ane mengarang bebas, dan ini ane copas juga dari tumblr ane. Soalnya disana bebas bikin cerita fiktif HAHAHA. Selamat menikmati! Kalo mau liat-liat tumblr ane juga boleh nih http://aidan-bencu.tumblr.com/
Salam Metal \m/
0 Komentar:
Post a Comment