Tuesday, February 9, 2010

catatan dari temanku..

note ini ku repsol (repost) dari temenku
dikarenakan aku suka dengan note ini, nice lan! haha
disni diceritakan tentang kami anak kontrakan (aku,rolan jesse,abang, ma stepi)
yang telah tinggal 1 atap
let's see

Rumah (kontrakan) Kita
“Hanya bilik bambu tempat tinggal kita, tanpa hiasan tanpa lukisan…”
Kalimat diatas merupakan sepenggal lirik dari lagu RUMAH KITA yg dipopulerkan God Bless (band rock tahun 80-an kalo gak salah) yg sengaja aku tampilkan sebagai kalimat pembuka untuk mengawali note ku ini. Sebenarnya gak ada hubungannya dengan lirik lagu diatas, karena kondisi rumah kami berbeda dengan kondisi rumah yg digambarkan lirik lagu tsb. Rumah kontrakan kami gak terbuat dari bilik bambu trus tanpa adanya hiasan dan segala macam. Rumah kami layaknya rumah pada umumnya, yg nyaman ditinggali bagi penghuninya. Tipe rumah klasik dengan suasana nya tenang, adem, aman ( ???), tentram, jauh dari keramaian walau di tengah kota.
Rumah kami terletak di Jalan Affandi (Gejayan) Komplek Tarakanita 1 Gang Soka no. 16, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (aku hafal mati sama ni alamat). Awalnya sih, kakak ku yg nyariin rumah ini, karena dia juga nyari rumah kontrakan pada saat itu. Tapi akhirnya dia dapet rumah yg lebih gedean di tempat lain dan menyarankan aku untuk ambil ni rumah karena rumah ini lumayan deket lah dari UGM. Oke, akhirnya aku setuju trus menghubungi Bentar untuk “tinjau lokasi”. Sebenarnya Bentar juga udah dapet incaran rumah di sebuah bilangan di Jalan Kaliurang. Tapi karena kita “kalah gesit” ama orang lain, jadinya batal punya rumah kontrakan di Jakal.
Sebelumnya kita (aku dan bentar) sudah mengorbankan pulsa dan bensin untuk “searching” kontrakan. Memang siih gak seberapa, tapi sangat berarti ( iya iyalah sangat berarti, kalo kita gak nyari, mau tinggal dimana ntar ?? Selokan mataram pun tak sudi menerima kita). Dari sekian banyak rumah yang kita datangi, dari sekian banyak pemilik rumah yang kita ganggu untuk ditelpon, dari sekian banyak pulsa yang terbuang, dan dari sekian banyak darah, keringat, dan air mata yang mengalir (???), akhirnya pilihan kita jatuh pada sebuah rumah di Komplek Tarakanita tsb. Sungguh beruntung sang pemilik rumah ini, karena rumah beliau akhirnya laku juga oleh pemuda-pemuda tangguh, tampan, cerdas, gesit, bersahaja, dan rajin menabung dari negeri Borneo. Negosiasi dan transaksi berjalan lancar. Sebelum resmi kita nempatin, kita sempat membersihkan, mengepel seisi rumah dan halamannya. Gak cuma kami yg membersihkan, tapi ada teman2 kami juga ikut bantuin (Gintul, Fathi, Isol). Dan pada tanggal 1 Agustus 2009, kami resmi menempati rumah tsb meski dengan barang2 yang seadanya.
Inilah penghuni –penghuni yang baru rumah komplek Tarakanita :
• Bentar Cucu Samibuti a.k.a Ben-Star a.k.a Kak Bent. (mahasiswa Teknik Fisika UGM 2009)
• Rolandianur a.k.a Don. (mahasiswa Teknik Kimia UGM 2009)
• Rizqy Indra Maulana a.k.a Abang a.k.a M. Afank. (mahasiswa Kedokteran Gigi UGM 2009)
• Steven Vonder Kwong a.k.a Stevie (mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UGM 2009)
• Jesse a.k.a Fa’ang a.k.a distro boy (mahasiswa Teknik Industri UGM 2009)
Sehari-hari kita menjalani rutinitas yang berbeda-beda. Walaupun kami dari satu UGM, kami mempunyai jadwal kuliah yang sendiri-sendiri. Ada yang kuliah pagi setiap hari, kadang kuliah pagi kadang kuliah siang, bahkan ada yang cuma kuliah sore (enak banget yaa…siapa sii yang sering kuliah sore???). Beginilah kehidupan anak2 kontrakan. Kami sering jalan bareng, makan bareng ke warung burjo terdekat (Pamungkas dan Hidayah), nonton bareng dll. Rumah kami adalah “base-camp” alumni smansa Balikpapan 09 di Jogja, tempat untuk sekedar main, ngumpul sebelum dan sesudah main futsal atau kemana gitu…bahkan untuk “Jogja Jenaka” (jogja jenaka sekarang sudah pindah lokasi ke kosnya Leke). Sering juga alumni smansa 09 diluar Jogja pada datang ke rumah untuk mengisi liburan mereka. Rumah kami terbuka bagi mereka (cowok/cewek*) yang ingin datang dan menginap tanpa dikenakan biaya sepeser pun. Tapi karena tetangga sekitar adalah orang Jawa yang menjunjung tinggi moral dan kesopanan, maka untuk cewek yang menginap di rumah kami maksimal sampai 3 hari aja.
Walaupun kami ini berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, kerukunan kami tetap terjaga. Kami ber-lima emang udah kayak saudara karena kami satu atap. Setiap hari rumah kami diwarnai dengan canda tawa seolah gak pernah sepi. Apa aja sih yang dilakuin ama anak kontrakan?? Ada beberapa aktivitas masing- masing dari mereka (menurut kacamata saya) dan sudah menjadi ciri khas. Misalnya aja :
Bentar : kerjaannya sms-an ( sama siapa??), chatting, jalan, godain simpil, kentut sembarangan, baca komik, main PSPnya Leke, sering nginap di kosnya Rudy dan Yoda, trus kalo udah tidur, susah banget dibangunin (tidur mati).
Abang : kerjaannya sering keluar rumah, kuliah dari pagi sampe siang, bahkan ampe sore trus tiap malamnya pergi “bersilaturahmi” ke rumah sang istri. (Tapi biar bagaimanapun, Bentar tetap setia menjadi teman tidurmu kok bang….^^)
Stevie : kerjaannya di kamar trus main COD di laptopnya (maklum laptopnya elit), paling semangat kalo diajakain makan di warung Raos ****.
Jesse : kerjaannya makan nasi telor + pisang molen di warung burjo, update status di FB, sering nyanyi lagu2 yg melankolis (maklum vokalis band Wali), suka belanja baju di distro (makanya disebut distro boy) dan sering menjadi bahan olokan di rumah. Tega banget orang yang ngolokin dia fa’ang…
Roland : kerjaannya mengunci diri di kamar, main Championship Manager, Liverpool lion, main gitar, pemuja A7X, nonton FILM, suka gangguin Fa’ang kalo gak ada kerjaan, abis kuliah sering main ke kosnya Rege untuk sekedar “hiburan”.

Kami dan teman2 lainnya pun mengadakan futsal tiap hari jumat malam dan selalu ngumpul2 di kontrakan sebagai base camp nya. Gak cuma itu, kalo mau jalan2 ke luar kota, ngumpulnya ya di kontrakan tercinta…^^.
Awan Mendung di Kontrakan…
Alkisah, Sabtu pagi kontrakan group mengadakan perjalanan rekreasi ke Ketep, sebuah wisata alam Air terjun di Magelang (kalo gak salah), dalam rangka libur Idul Adha. Sekitar 15 orang ikut pergi tapi gak semua anak kontrakan ikut (cuma bebent, aku, dan stevie). Perjalanan ke sana memakan waktu plus minus 1,5 jam. Malamnya sekitar jam 7 kita baru pulang dari Keteb. Pastinya kita semua tepar, lelah jiwa dan raga. Pada liburan itu, abang mudik ke Malang dan di rumah cuma kami berempat. Malam itu, si Rudy menginap di rumah dan menggantikan posisinya abang yg menemani bebent tidur untuk satu malam saja. Saat itu, bebent dan Stevie udah tidur cepat saking lelahnya. Aku, Fa’ang, dan Rudy masih asyik terjaga dengan obrolan tengah malam para lelaki “single”. Kita pun akhirnya baru bisa tidur jam 2an. Akhirnya aku bisa melepas lelah tanpa beban sama sekali dan berharap aku bisa tidur nyenyak, bangun siang dengan wajah yang berseri-seri.
Minggu pagi hari sekitar jam 7, harapanku itu pupus…
Bentar menggebrak kamarku dan membangunkan aku dengan panik…
Bentar : “Don, laptopnya abang ada di kamarmu??”
Don : “Gak ada…aku baru aja bangun nih…”(masih setengah sadar)
Bentar : “Kok gak ada ??? jangan-jangan…”
Akhirnya orang satu rumah kebakaran jenggot, pada sibuk mencari laptopnya Abang. Ternyata barang yang hilang gak cuma laptopnya Abang, tapi hapenya Bentar , PSnya Haryo, dan flashdisk nya Tiko. Jesse pun langsung pulang ke rumah pas dengar kalo rumah kemalingan , padahal dia lagi ibadah. Kami langsung mencari barang-barang itu ke sekitar rumah, siapa tau ada orang iseng yang nyembunyiin itu barang. Tiba2 aku ngeliat seorang pemulung bertopengkan ninja ada di sekitar rumah. Aku kasitau ke anak2 dan langsung mencegat pemulung itu dari segala penjuru mata angin (???). Udah ketangkap tuh pemulung trus kita obrak-abrik barang2 yang ada di gerobaknya. Tapi hasilnya nihil, ternyata kita salah tangkap. Udah deh, anak2 kontrakan ngasi tau berita duka ini ke tetangga, pak RT, dan teman2 yg ada di jogja. Tapi Abang belom dikasi tau, kita takut kalo kabar ini bakal ngerusak hari2nya abang di Malang. Emang siih cepat ato lambat dia bakalan tau. Setelah teman2 pada ngumpul di kontrakan, mulailah Bentar menceritakan panjang lebar kronologisnya. Begini singkatnya, Bentar dan Rudy sudah bangun jam 5 an dan sempat sholat subuh juga. Abis itu, si Rudy mau pulang pas pagi itu. Tapi Bentar tidur lagi. Trus gimana Rudy bisa keluar kalo pintunya dikunci ?? Dia minta kunci ke Bentar. Habis itu Rudy nyuruh lagi kunci pintunya. Tapi mungkin Bentar sudah lelap dengan tidurnya sampe2 omongannya Rudy gak didengar. Sekitar jam 6 peristiwa itu terjadi. Si Maling shit dengan mudah masuk ke rumah. Dia liat ada kamar yang terbuka sedangkan orang yang didalamnya lagi tidur, tidur mati. Di kamar itu ada barang2 berharga kayak laptop Tosh***+ flashdisk, dan hape so*er ( hape yang sering dipake Bentar buat sms-an, on-line, dan segala kenangan terindah Bentar ada di hape itu). Si Maling kayaknya udah hapal ama sikon di kamar itu dan udah kenal ama Bentar yang suka tidur mati. Si Maling emang lagi hoki karena di saat yang sama dia ngeliat ada PS 2 berserakan di ruang depan. Ibarat sekali mendayung, 2-3 pulau terlampaui, Si maling shit dapet 3 barang mahal sekaligus di waktu dan tempat yang sama. Aku yakin si maling datang dengan tangan kosong. Buktinya tasnya Jesse Fa’ang ikut raib. Jadi Si Maling pake tasnya Fa’ang buat bawa itu barang. Padahal di dalam tas itu, ada KRS, KTM, dan buku kuliahnya Jesse. Tapi Jesse baru sadar tasnya hilang pas besoknya, mau berangkat kuliah kok gak ada tasnya…??
Trus apa yang kami lakukan??? Untuk hape yang hilang, kita sebar nomer IME hape Bentar ke konter2 hape, siapa tau diantara konter2 hape itu ada yang menerima barang curian. Untuk Laptop dan PS, kita datangin sebuah pasar maling di K******n. Kalo lapor polisi juga percuma, polisi gak bakal mau mengusut kasus ini karena kita gak punya bukti dan saksi. Yang ada malah memperpanjang daftar kasus kemalingan. Gak puas dengan itu, kami datangin “orang pintar” yang sudah terpercaya, siapa tau beliau bisa menerawang malingnya. Hasil penerawangan Pak Kosim ( nama orang pintar itu) ciri2 malingnya adalah
1. Badannya tinggi
2. Kulit gelap
3. Mukanya lebar
4. Rambutnya rada “emo”
5. Orang dekat ato teman sendiri
Gak Cuma Pak Kosim yang ngomong gitu. Neneknya Rendy (konon beliau bisa menerawang juga) dan seorang paranormal di Malang juga bilang kalo si maling adalah orang dekat. Wahh…ini namanya musuh dalam selimut. Sampe sekarang aku masih penasaran ama itu maling. Kalo dapet, mau aku sondeng, starter, dan ku kebiri (gyahaha). Habisnya dia teman kita siih.
Akhirnya, kami pun menyampaikan berita duka ini ke Abang dengan gemetaran, takut, merinding, dsb. Abang pun dengan lemah-lesu mendengarkan cerita ini dan berusaha tegar menghadapi cobaan ini. Kami semua salute to Abang, masih berdiri tegar di kala “tertimpa tangga” dan dia yang mengalami kehilangan yang paling besar diantara para korban lainnya. Kini…Bentar, Haryo, dan Abang sudah ikhlas atas musibah ini dan merelakan apa yang sudah digariskan Sang Illahi.
Kesan-kesan ku selama 6 bulan menjadi penghuni kontrakan …
1. Baru 2 minggu ngontrak, tiba-tiba WC bermasalah. Lubang kloset membludak, mengeluarkan semua shit yg terpendam. Parah !!! Alhamdulillah skarang WC kami sudah baik, tapi masih aja mengeluarkan bau busuk kalo abis buang hajat.
2. Tiada malam tanpa mendengar suara tokek. Sepertinya komplek kami memang sarangnya tokek.
3. Setiap hari selalu terjadi keributan yang dibuat aku, bentar, dan jesse. Kadang-kadang ngributin hal-hal yang gak penting. Kata-kata seperti a*u, “sorry…sorry”, tak ber entok, “potong aja benda payah itu…!!”, Tempelan aja..!! “mampus koe…” dll sudah menjadi kosakata sehari-hari.
4. Salah satu hoby ku di rumah yaitu polesin kepalanya Jesse faang. Kalo Bentar lebih suka polesin kepalanya faang pake kaki. Gyahahah….
5. Dari kita ber-5, Fa’ang adalah yang paling lebay. Apalagi kalo mendengar orang kentut di rumah, pasti reaksinya lebay. Kayak dia kentut gak bau aja…
6. Secara supranatural, rumah kami memang ada “penghuni”nya. Kalo menurutku, makhluk itu berupa wanita gitu deh. Sebab, aku pernah didatangin ama itu makhluk lewat mimpi. Jesse dan Dery pun pernah mengalami hal serupa. Bahkan teman-teman kami kayak Baim, Rendy dan Dony pun merasakan kehadirannya. Abang adalah orang yang paling sering didatangin para penghuni itu lewat mimpi. Gak heran kalo abang sering teriak-teriak sendiri pas tidur.
7. Begadang bareng Nono sambil bergosip, curhat tentang lelaki jomblo sampai jam 4 pagi. Padahal besoknya aku kuliah jam 7 pagi.
8. Kamarnya Fa’ang pernah kemasukkan ular kecil. Untung ada Zergie Clark Ken yang membunuh ular itu secara sadis. Sepertinya ular itu hendak menggigit itu nya Fa’ang. Gyahahah…
9. Touring ke sebuah kebun teh di Ngawi, Jawa Timur bareng anak2 alumni smansa 09 dari Jogja, Bandung, Jakarta, Malang, Balikpapan, dan Malaysia dalam rangka malam tahun baru 2010. Sebenarnya aku agak males ikutan ke Ngawi abisnya jauh banget ( 500 km sampai kali) dan belum lagi kalo ada kenapa2 di jalan kayak ban bocor, motor mogok, tabrakan dan segala macam. Trus juga cukup banyak teman-teman yang gak bisa ikutan. Selain itu teman-teman di kampusku malah ngajakin aku malam tahun baru ngeliat Dewi Persik konser di Malioboro. Sebenarnya pengen ikut nonton daripada jalan ke Ngawi yang jauh, capek, dan menjelang UAS pula. Tapi tak apalah, sekedar menambah pengalaman. Untungnya motorku gak terjadi apa-apa di jalan. Motorku memang bandel, irit dan tangguh dan aku membonceng makhluk bernama YDM alias Yohan David Misero alias Budi Anduk. Kalo gak ada Yohan yang menggoyangkan pantatnya, mungkin motorku udah nabrak motornya Bentar di lampu Merah. Alhamdulillah…

Tulisan ini sengaja kubuat untuk mengenang kebersamaan anak kontrakan and friends selama 6 bulan terakhir ini. Sebenarnya masih ada cerita2 berkesan yang lain di kontrakan. Ada canda, tawa, suka - duka jadi satu dalam keluarga besar Alumni Smansa 09 di Jogjakarta. Apakah kebersamaan anak kontrakan ini akan terus berlanjut seiring ada salah satu dari kami ber-5 yang ingin hengkang keluar?? Jika anak kontrakan kami pada bubar semua, dimanakah base-camp anak smansa 09 di Jogja?
Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan dan gak semua teman-teman bisa ku tag.
Mungkin bisa di tag sendiri kalo berkenan. Terimakasih bagi yang sudah membaca note ini.


(ketika kami di ngawi)

(ketika kami bersama adit dan putu di alun2 kidul)

(sebelum capcus ke alun2 kidul, ngangkring dulu di samping stasiun tugu)

(sebelum go to tawangmangu berpose dulu lah depan kontrakan)

(aksi kami di keteb sangat seksi, basah2an soalnya)

(tiba di depan kasir loket masuk tawangmangu)

(dan ini lah kami penghuni kontrakan; dari kiri stepi, jesse, aku, rolan dan abang)

yah ini di kutip dari note fb, mungkin sebagian udah tau dan mungkin juga sebagian tak tau
dan mungkin lagi ada yang ga mau tau
dan emang yang ditulis diatas adalah fakta sebener2nya fakta
aku pun mensahkan sesuatu yang diatas adalah 100% asli
sekedar sharing
bye

3 Komentar:

Apridhantiko said...

wew repost gan

Nadinez Chicylia said...

yang buat cerita itu sapa ben ?

Bentar Cucu Samibuti said...

si rolandianur, temen serumah haha

Post a Comment